Monday, May 9, 2016

How to: Mengelola Big Bang Disruption – Part 1

Istilah Big Bang Disruption dipopulerkan oleh Larry Downes dan Paul Nunes. Big Bang diibaratkan dengan ledakan besar atau lonjakan tiba-tiba, Disruption adalah gangguan. Jadi Big Bang Disruption adalah gangguan yang terjadi tiba-tiba dan memberikan dampak yang mengejutkan. Contoh sederhananya adalah kasus Taxi Blue Bird, sang penguasa pasar taxi di Indonesia. Banyak Operator Taxi yang takut bersaing dengan Blue Bird, karena selalu kalah dari sisi pelayanan dan kenyamanan. Tak sedikit kehadiran Blue Bird di demo di beberapa tempat. Namun dalam waktu dekat, pangsa pasar Blue Bird digrogotin secara masif oleh Big Bang Disruption, dalam wujud Teknologi, sebuah aplikasi berwujud Grab Car dan Uber. Bandara Soekarno-Hatta yang biasa dipertontonkan oleh antrian ratusan penunpang Blue Bird, mendadak hilang!!! Kemana para pelanggan mereka?  Mereka semua banyak pindah ke Grab Car dan Uber. Pangsa pasar Blue Bird dalam sekejab turun drastis… Big Bang Disruption tidak berhenti sampai disitu, muncul lagi aplikasi baru dengan nama Go Car. Go Car tidak hanya menjadi Big Bang Disruption buat Blue Bird, bahkan bisa mengancam Grab Car dan Uber.

Big Bang Disruption adalah sebuah inovasi yang berbasis teknologi, dapat mengganggu bagi pencinta zona nyaman, namun bisa menjadi peluang bagi para penantang Samudera Merah (baca buku Blue Ocean Strategy)

Beberapa contoh lain, ketika dulu saya mau membeli GPS untuk di mobil, rasanya pada waktu itu menjadi barang mewah dan sulit dibeli bagi kebanyak orang. Namun sekarang? Semua orang, bahkan tukang ojek bisa memilikinya dalam sebuah genggaman, dengan Big Bang Disruption bernama Google Map.

Sebenarnya efek “big bang” itu tidak terjadi tiba-tiba, sudah ada sinyal-sinyal ke arah tersebut. Seperti halnya penyakit kanker, tidak langsung ke stadium 3 atau 4. Selalu diawali dengan gejala-gejala atau tanda-tanda awal. Hanya saja kebanyakan dari kita kurang peka, atau membiarkan hal itu terjadi.

Teori pemasaran klasik selalu berpikir STP, Segmenting Targeting Positioning, sehingga biasanya produk dipasarkan melalui kelompok kecil pasar dan kemudian pada akhirnya masuk ke pasar mainstream. Sementara pada “big bang” segmen pasar biasanya pada seluruh lapisan pelanggan dan siap meningkat atau keluar dengan cepat juga.


…. bersambung, karena pesawat sudah boarding J

No comments:

Post a Comment