Istilah Big Bang Disruption dipopulerkan oleh Larry Downes dan Paul Nunes.
Big Bang diibaratkan dengan ledakan besar atau lonjakan tiba-tiba, Disruption
adalah gangguan. Jadi Big Bang Disruption
adalah gangguan yang terjadi tiba-tiba dan memberikan dampak yang mengejutkan. Contoh
sederhananya adalah kasus Taxi Blue Bird, sang penguasa pasar taxi di
Indonesia. Banyak Operator Taxi yang takut bersaing dengan Blue Bird, karena
selalu kalah dari sisi pelayanan dan kenyamanan. Tak sedikit kehadiran Blue
Bird di demo di beberapa tempat. Namun dalam waktu dekat, pangsa pasar Blue
Bird digrogotin secara masif oleh Big
Bang Disruption, dalam wujud Teknologi, sebuah aplikasi berwujud Grab Car
dan Uber. Bandara Soekarno-Hatta yang biasa dipertontonkan oleh antrian ratusan
penunpang Blue Bird, mendadak hilang!!! Kemana para pelanggan mereka? Mereka
semua banyak pindah ke Grab Car dan Uber. Pangsa pasar Blue Bird dalam sekejab
turun drastis… Big Bang Disruption tidak
berhenti sampai disitu, muncul lagi aplikasi baru dengan nama Go Car. Go Car
tidak hanya menjadi Big Bang Disruption
buat Blue Bird, bahkan bisa mengancam Grab Car dan Uber.
Big
Bang Disruption adalah sebuah inovasi yang berbasis teknologi,
dapat mengganggu bagi pencinta zona nyaman, namun bisa menjadi peluang bagi
para penantang Samudera Merah (baca buku Blue
Ocean Strategy)
Beberapa contoh lain, ketika
dulu saya mau membeli GPS untuk di mobil, rasanya pada waktu itu menjadi barang
mewah dan sulit dibeli bagi kebanyak orang. Namun sekarang? Semua orang, bahkan
tukang ojek bisa memilikinya dalam sebuah genggaman, dengan Big Bang Disruption bernama Google Map.
Sebenarnya efek “big bang” itu tidak terjadi tiba-tiba, sudah
ada sinyal-sinyal ke arah tersebut. Seperti halnya penyakit kanker, tidak
langsung ke stadium 3 atau 4. Selalu diawali dengan gejala-gejala atau
tanda-tanda awal. Hanya saja kebanyakan dari kita kurang peka, atau membiarkan
hal itu terjadi.
Teori pemasaran klasik selalu
berpikir STP, Segmenting Targeting
Positioning, sehingga biasanya produk dipasarkan melalui kelompok kecil
pasar dan kemudian pada akhirnya masuk ke pasar mainstream. Sementara pada “big bang” segmen pasar biasanya pada
seluruh lapisan pelanggan dan siap meningkat atau keluar dengan cepat juga.
…. bersambung, karena pesawat
sudah boarding J
No comments:
Post a Comment