"Hanya
ada satu cara untuk menghindari kritik: jangan lakukan apa-apa, jangan katakan
apa-apa, dan jangan jadi apa-apa" - Aristoteles.
Pada suatu ketika saat seorang
Guru sedang mengajar di suatu kelas kepemimpinan, ada siswa yang terlihat
sangat gelisah dan tampak tidak fokus mengikuti pelajaran. Pada saat istirahat
siang, guru tersebut kemudian menghampirinya untuk bertanya, hal apa yang
membuatnya kehilangan fokus.
Guru : Anda
terlihat banyak pikiran dan kehilangan fokus, ada apa gerangan?
Siswa : Maaf pak, saya stress mengikuti kelas ini,
karena program ini berlangsung cukup lama dan saya harus meninggalkan kantor
selama 2 (dua) minggu. Saya khawatir pekerjaan saya di kantor tidak selesai.
Guru : Ohh, berarti anda sebenarnya tidak
menginginkan ikut kelas ini ya?
Siswa : Bukan begitu pak, saya sangat menginginkan
ikut program kepemimpinan ini, karena tanpa program ini, saya tidak akan bisa
dipromosikan. Karena aturan di perusahaan saya, setiap yang akan menduduki
jabatan harus lulus program kepemimpinan.
Guru : Jadi apa yang membuat anda stress? Memikirkan
pekerjaan di kantor atau ikut program ini?
Siswa : Entahlah pak, saya juga bingung. Banyak
teman-teman saya yang sudah pernah ikut program ini dan tidak semua dari mereka
lulus, mungkin itu juga membuat saya stress.
Guru : Apakah atasan anda mendukung anda ikut
progam ini?
Siswa : Saya kira iya pak, namun sepertinya
teman-teman saya menyangsikan saya bisa lulus program ini.
Guru : Loh memangnya kenapa?
Siswa : Sebab yang muda saja ada yang tidak lulus,
apalagi saya yang sudah tua seperti ini. Apalagi banyak sekali tugas-tugas
dalam program ini. Setiap hari saya harus mengerjakan tugas, membuat resume
materi pelajaran, dan ikut ujian. Jujur, saya stress berat.
Guru : Apa yang anda rasakan saat ini sampai merasa
stress berat?
Siswa : Saya takut tidak lulus, dan jika itu terjadi
saya akan malu sekali. Itu yang membuat saya stress berat.
Guru : Apa yang bisa saya bantu kalau begitu?
Siswa : Tolong ajarkan saya caranya untuk
menghilangkan stress ini pak?
Guru : Ohh… gampang sekali. Anda cukup tidak perlu
ikut program ini, maka dengan sendirinya anda pasti tidak akan pernah lulus/tidak
lulus dari program ini, dan karena hal itu tidak terjadi pada diri anda, maka
dengan sendirinya anda tidak akan merasa stress
Siswa : Loh, kalau itu terjadi, artinya saya tidak
bisa promosi pak?
Guru : Apakah tidak dipromosi membuat anda stress
juga?
Siswa : Tentu saja pak.
Guru : Mana yang membuat anda stress, tidak
dipromosi atau tidak lulus program ini?
Siswa : Hmm…. 2-2 nya pak, saya ingin mendapatkan
promosi tetapi tidak ingin tidak lulus.
Guru : Tahukah anda bahwa program kepemimpinan ini
untuk mencetak para pemimpin. Pemimpin tidak ditentukan dari sertifikat
kelulusan, tetapi pemimpin ditentukan bagaimana dia mampu mengatasi masalah
yang ada di pekerjaan. Yang namanya masalah pasti akan menimbulkan stress. Stress
tidak dapat dihilangkan, tetapi harus dikelola. Hanya orang mati saja yang
tidak stress, coba anda lihat di kuburan, tulisannya R.I.P (Rest in Peace). Jadi yang anda harus
lakukan adalah mengelola stress.
Siswa : Hmm…. jadi apa yang harus saya lakukan pak?
Guru : Anda harus mengelola stress yang anda
miliki. Saya berikan cerita kisah seorang samurai yang tertinggal sendiri di
medan perang, ia harus menghadapi 100 orang musuh sendirian. Jika ia harus
berhadapan secara langsung dengan 100 orang, sudah dipastikan ia akan terbunuh
karena dikeroyok. Yang ia lakukan adalah membunuh 1 orang dan berlari menjauh
dari gerombolan musuh. Saat gerombolan musuh mengejar, ia berbalik arah dan
membunuh 1 orang lagi, dan setelah itu ia berlari menjauh lagi. Ia lakukan hal
itu berulang-ulang sampai akhirnya 100 orang habis ditebas dengan pedangnya. Sesungguhnya
ia hanya melawan 1 orang, bukan 100 orang. Pesan yang ingin saya sampaikan
adalah, ada banyak stress dalam hidup anda, jika anda memikirkannya semua, maka
itu membuat anda tambah stress. Anda cukup menyelesaikan masalah dalam hidup
anda satu persatu sampai tuntas. Jangan memikirkan masalah yang lain sebelum
anda menyelesaikan masalah yang ada di depan mata. Apakah anda sudah paham?
Siswa : Terima kasih pak, sepertinya saya mulai
mengerti.
Guru : Lalu apa yang akan anda lakukan setelah ini?
Siswa : Saya akan kembali ke kelas, fokus belajar,
dan bersungguh-sungguh mengerjakan ujian agar bisa lulus mata pelajaran hari
ini.
Dan dikemudian hari, siswa
tersebut berhasil lulus program kepemimpinan dan menjadi salah satu siswa
terbaik di kelasnya. Tak lama setelah kelulusannya, ia kemudian mendapatkan
promosi di kantornya.
Penulis: Ridho Hutomo
No comments:
Post a Comment