Sunday, May 1, 2016

How to: Mengelola atau Menghilangkan Stress?

"Hanya ada satu cara untuk menghindari kritik: jangan lakukan apa-apa, jangan katakan apa-apa, dan jangan jadi apa-apa" - Aristoteles.


Pada suatu ketika saat seorang Guru sedang mengajar di suatu kelas kepemimpinan, ada siswa yang terlihat sangat gelisah dan tampak tidak fokus mengikuti pelajaran. Pada saat istirahat siang, guru tersebut kemudian menghampirinya untuk bertanya, hal apa yang membuatnya kehilangan fokus.










Guru       :    Anda terlihat banyak pikiran dan kehilangan fokus, ada apa gerangan?

Siswa      : Maaf pak, saya stress mengikuti kelas ini, karena program ini berlangsung cukup lama dan saya harus meninggalkan kantor selama 2 (dua) minggu. Saya khawatir pekerjaan saya di kantor tidak selesai.

Guru       :    Ohh, berarti anda sebenarnya tidak menginginkan ikut kelas ini ya?

Siswa      :   Bukan begitu pak, saya sangat menginginkan ikut program kepemimpinan ini, karena tanpa program ini, saya tidak akan bisa dipromosikan. Karena aturan di perusahaan saya, setiap yang akan menduduki jabatan harus lulus program kepemimpinan.

Guru       :    Jadi apa yang membuat anda stress? Memikirkan pekerjaan di kantor atau ikut program ini?

Siswa      :    Entahlah pak, saya juga bingung. Banyak teman-teman saya yang sudah pernah ikut program ini dan tidak semua dari mereka lulus, mungkin itu juga membuat saya stress.

Guru       :    Apakah atasan anda mendukung anda ikut progam ini?

Siswa      :    Saya kira iya pak, namun sepertinya teman-teman saya menyangsikan saya bisa lulus program ini.

Guru       :    Loh memangnya kenapa?

Siswa      :    Sebab yang muda saja ada yang tidak lulus, apalagi saya yang sudah tua seperti ini. Apalagi banyak sekali tugas-tugas dalam program ini. Setiap hari saya harus mengerjakan tugas, membuat resume materi pelajaran, dan ikut ujian. Jujur, saya stress berat.

Guru       :    Apa yang anda rasakan saat ini sampai merasa stress berat?

Siswa      :    Saya takut tidak lulus, dan jika itu terjadi saya akan malu sekali. Itu yang membuat saya stress berat.

Guru       :    Apa yang bisa saya bantu kalau begitu?

Siswa      :    Tolong ajarkan saya caranya untuk menghilangkan stress ini pak?

Guru       :    Ohh… gampang sekali. Anda cukup tidak perlu ikut program ini, maka dengan sendirinya anda pasti tidak akan pernah lulus/tidak lulus dari program ini, dan karena hal itu tidak terjadi pada diri anda, maka dengan sendirinya anda tidak akan merasa stress

Siswa      :    Loh, kalau itu terjadi, artinya saya tidak bisa promosi pak?

Guru       :    Apakah tidak dipromosi membuat anda stress juga?

Siswa      :    Tentu saja pak.

Guru       :    Mana yang membuat anda stress, tidak dipromosi atau tidak lulus program ini?

Siswa      :    Hmm…. 2-2 nya pak, saya ingin mendapatkan promosi tetapi tidak ingin tidak lulus.

Guru       :    Tahukah anda bahwa program kepemimpinan ini untuk mencetak para pemimpin. Pemimpin tidak ditentukan dari sertifikat kelulusan, tetapi pemimpin ditentukan bagaimana dia mampu mengatasi masalah yang ada di pekerjaan. Yang namanya masalah pasti akan menimbulkan stress. Stress tidak dapat dihilangkan, tetapi harus dikelola. Hanya orang mati saja yang tidak stress, coba anda lihat di kuburan, tulisannya R.I.P (Rest in Peace). Jadi yang anda harus lakukan adalah mengelola stress.

Siswa      :    Hmm…. jadi apa yang harus saya lakukan pak?

Guru       :    Anda harus mengelola stress yang anda miliki. Saya berikan cerita kisah seorang samurai yang tertinggal sendiri di medan perang, ia harus menghadapi 100 orang musuh sendirian. Jika ia harus berhadapan secara langsung dengan 100 orang, sudah dipastikan ia akan terbunuh karena dikeroyok. Yang ia lakukan adalah membunuh 1 orang dan berlari menjauh dari gerombolan musuh. Saat gerombolan musuh mengejar, ia berbalik arah dan membunuh 1 orang lagi, dan setelah itu ia berlari menjauh lagi. Ia lakukan hal itu berulang-ulang sampai akhirnya 100 orang habis ditebas dengan pedangnya. Sesungguhnya ia hanya melawan 1 orang, bukan 100 orang. Pesan yang ingin saya sampaikan adalah, ada banyak stress dalam hidup anda, jika anda memikirkannya semua, maka itu membuat anda tambah stress. Anda cukup menyelesaikan masalah dalam hidup anda satu persatu sampai tuntas. Jangan memikirkan masalah yang lain sebelum anda menyelesaikan masalah yang ada di depan mata. Apakah anda sudah paham?

Siswa      :    Terima kasih pak, sepertinya saya mulai mengerti.

Guru       :    Lalu apa yang akan anda lakukan setelah ini?

Siswa      :    Saya akan kembali ke kelas, fokus belajar, dan bersungguh-sungguh mengerjakan ujian agar bisa lulus mata pelajaran hari ini.


Dan dikemudian hari, siswa tersebut berhasil lulus program kepemimpinan dan menjadi salah satu siswa terbaik di kelasnya. Tak lama setelah kelulusannya, ia kemudian mendapatkan promosi di kantornya.



Penulis: Ridho Hutomo

No comments:

Post a Comment