Saturday, November 30, 2013

Develop People or Select People?



Jika anda seorang HR di perusahaan, suatu saat anda dihadapkan pada suatu pertanyaan seperti ini "lebih baik menghabiskan uang untuk mengembangkan orang atau memilih orang yang tepat?"


Jawabannya akan sangat beragam sekali sepertinya .... Namun sebelum kita coba menyimpulkan, ada baiknya kita ilustrasikan kondisi sebagai berikut:
1.   Anda  pada sebuah perusahaan yang sudah lama berdiri, sudah ada orang-orang senior disana. Perusahaan anda harus berubah dan perlu banyak melakukan inovasi. Mana yang anda pilih? Mengembangkan orang yang ada atau merekrut orang tepat untuk melaukan perubahan? Yang jelas anda sulit untuk melakukan PHK bagi pegawai yang senior, apalagi perananan serikat pekerja yang kuat
2.  Anda pada sebuah perusahaa yang baru berdiri, perlu orang-orang yang berpengalaman untuk mengembangkan perusahaan ini. Pegawai yang ada saat ini masih relatif muda dan belum berpengalaman, namun mereka memiliki antusias untuk belajar dan bekerja yang tinggi. Mana yang anda pilih? Menghabiskan uang perusahaan untuk merekrut pegawai profesional atau mengembangkan pegawai muda yang ada?

Coba anda renungkan .........................................
.............................................................
.....................................................
.......................................
.......................
...........
......
..

Mengembangkan orang..... ya, itulah jawaban yang sebagian besar orang HR lakukan. Mengapa? karena orang-orang HR selalu berpikiran untuk mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.
Suatu hari sebuah perusahaan besar merekrut seorang Manajer baru, Manajer tersebut adalah lulusan universitas yang terkenal di dunia, dia di gaji 2x lipat lebih tinggi daripada Manajer lain pada umumnya. Suatu ketika dia dipanggil Direktur perusahaan tersebut karena target kinerjanya tidak tercapai.

Direktur: "Mengapa target kinerja anda tidak tercapai hingga saat ini? Apa yang anda lakukan sebenarnya?"

Manajer: "Ini bukan salah saya Pak, bagaimana mungkin saya bisa mencapai target perusahaan, kalau saya hanya diberikan 3 orang staf. 1 orang staf saya kerjanya sangat lambat, 1 orang staf saya sering hilang saat dibutuhkan di kantor, dan yang terakhir kerjanya hanya telpon-telponan dan main internet. Saya sudah melakukan usaha yang terbaik, bahkan saya sampai lembur setiap hari, namun target tetap tidak tercapai. Ini kesalahan bukan sepenuhnya di saya Pak, kesalahan perusahaan ini lah yang merekrut staf-staf saya yang tidak bisa bekerja"

Direktur: "Baiklah kalau begitu..... mulai besok kamu tidak usah bekerja, kamu saya pecat!"

Manajer: "Loh... kenapa begitu pak, salah saya apa?"

Direktur: "Seperti yang anda katakan sebelumnya, kesalahan perusahaan ini adalah merekrut orang-orang yang tidak bisa bekerja. Dan ternyata kita salah merekrut anda!, anda sebagai Manajer bertugas untuk MENGEMBANGKAN orang-orang yang ada di perusahaan ini, agar target kinerja bisa tercapai"

Dari kisah di atas, apakah anda mau berubah pikiran, bahwa merekrut orang lebih penting dari mengembangkan orang?

Kebanyakan orang HR  berpikir bahwa mengembangkan orang lebih penting daripada merekrut dan memilih orang. Semakin orang bertambah usia, maka karakter orang akan semakin kuat dan cenderung sulit untuk berubah. Artinya orang semakin lama semakin sulit untuk dikembangkan. Sementara anda setiap tahun harus menghabiskan uang untuk melatih mereka dan berharap mereka dapat berubah. Nyatanya.....? anda hanya bisa berharap dan berharap.....

Bayangkan saja isteri/suami anda di rumah.... seberapa % mereka berubah setelah menikah dengan anda? Sebelum menikah, anda berpikir untuk menerima kekurangan pasangan anda dan berharap setelah menikah, sedikit demi sedikit mereka bisa berubah.

Bayangkan saja Nabi Muhammad SAW, beliau memperoleh kenabian di usia 40, dan meninggal pada usia 63. Kurang lebih 23 tahun beliau menyebarkan Islam di Makkah setelah kenabiannya, namun beliau terpaksa harus hijrah ke Madinnah karena sulit mengubah orang-orang Makkah yang berniat membunuhnya. Orang besar seperti Nabi Muhammad SAW saja perlu waktu lama untuk bisa merubah orang, apalagi kita manusia biasa.

Jika anda mempunyai pilihan, mengapa tidak sebaiknya anda meluangkan waktu dan berinvestasi dalam merekrut/memilih orang-orang yang tepat di perusahaan anda. CEO pada perusahaan-perusahaan besar yang tergolong perusahaan Good to Great (silahkan baca buku Good to Great, penulis: Jim Collins), mereka menghabiskan sebagian waktunya untuk mengeloa HR.

Semoga tulisan ini bisa menginspirasi anda untuk lebih bijaksana dalam menentukan pilihan

Penulis: Ridho Hutomo

No comments:

Post a Comment