Jika
anda seorang HR di perusahaan, suatu saat anda dihadapkan pada suatu pertanyaan
seperti ini "lebih baik menghabiskan uang untuk mengembangkan orang atau
memilih orang yang tepat?"
Jawabannya
akan sangat beragam sekali sepertinya .... Namun sebelum kita coba
menyimpulkan, ada baiknya kita ilustrasikan kondisi sebagai berikut:
1. Anda pada
sebuah perusahaan yang sudah lama berdiri, sudah ada orang-orang senior disana.
Perusahaan anda harus berubah dan perlu banyak melakukan inovasi. Mana yang
anda pilih? Mengembangkan orang yang ada atau merekrut orang tepat untuk
melaukan perubahan? Yang jelas anda sulit untuk melakukan PHK bagi pegawai yang
senior, apalagi perananan serikat pekerja yang kuat
2. Anda
pada sebuah perusahaa yang baru berdiri, perlu orang-orang yang berpengalaman
untuk mengembangkan perusahaan ini. Pegawai yang ada saat ini masih relatif
muda dan belum berpengalaman, namun mereka memiliki antusias untuk belajar dan
bekerja yang tinggi. Mana yang anda pilih? Menghabiskan uang perusahaan untuk
merekrut pegawai profesional atau mengembangkan pegawai muda yang ada?
Coba anda renungkan
.........................................
.............................................................
.....................................................
.......................................
.......................
...........
......
..
Mengembangkan orang..... ya, itulah jawaban yang
sebagian besar orang HR lakukan. Mengapa? karena orang-orang HR selalu
berpikiran untuk mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.
Suatu
hari sebuah perusahaan besar merekrut seorang Manajer baru, Manajer tersebut
adalah lulusan universitas yang terkenal di dunia, dia di gaji 2x lipat lebih
tinggi daripada Manajer lain pada umumnya. Suatu ketika dia dipanggil Direktur
perusahaan tersebut karena target kinerjanya tidak tercapai.
Direktur:
"Mengapa target kinerja anda tidak tercapai hingga saat ini? Apa yang anda
lakukan sebenarnya?"
Manajer:
"Ini bukan salah saya Pak, bagaimana mungkin saya bisa mencapai target
perusahaan, kalau saya hanya diberikan 3 orang staf. 1 orang staf saya kerjanya
sangat lambat, 1 orang staf saya sering hilang saat dibutuhkan di kantor, dan
yang terakhir kerjanya hanya telpon-telponan dan main internet. Saya sudah melakukan
usaha yang terbaik, bahkan saya sampai lembur setiap hari, namun target tetap
tidak tercapai. Ini kesalahan bukan sepenuhnya di saya Pak, kesalahan
perusahaan ini lah yang merekrut staf-staf saya yang tidak bisa bekerja"
Direktur:
"Baiklah kalau begitu..... mulai besok kamu tidak usah bekerja, kamu saya
pecat!"
Manajer:
"Loh... kenapa begitu pak, salah saya apa?"
Direktur:
"Seperti yang anda katakan sebelumnya, kesalahan perusahaan ini adalah merekrut
orang-orang yang tidak bisa bekerja. Dan ternyata kita salah merekrut anda!,
anda sebagai Manajer bertugas untuk MENGEMBANGKAN orang-orang yang ada di
perusahaan ini, agar target kinerja bisa tercapai"
Dari kisah di atas, apakah anda mau berubah pikiran, bahwa
merekrut orang lebih penting dari mengembangkan orang?
Kebanyakan
orang HR berpikir bahwa mengembangkan
orang lebih penting daripada merekrut dan memilih orang. Semakin orang
bertambah usia, maka karakter orang akan semakin kuat dan cenderung sulit untuk
berubah. Artinya orang semakin lama semakin sulit untuk dikembangkan. Sementara
anda setiap tahun harus menghabiskan uang untuk melatih mereka dan berharap
mereka dapat berubah. Nyatanya.....? anda hanya bisa berharap dan berharap.....
Bayangkan
saja isteri/suami anda di rumah.... seberapa % mereka berubah setelah menikah
dengan anda? Sebelum menikah, anda berpikir untuk menerima kekurangan pasangan
anda dan berharap setelah menikah, sedikit demi sedikit mereka bisa berubah.
Bayangkan
saja Nabi Muhammad SAW, beliau memperoleh kenabian di usia 40, dan meninggal
pada usia 63. Kurang lebih 23 tahun beliau menyebarkan Islam di Makkah setelah
kenabiannya, namun beliau terpaksa harus hijrah ke Madinnah karena sulit
mengubah orang-orang Makkah yang berniat membunuhnya. Orang besar seperti Nabi
Muhammad SAW saja perlu waktu lama untuk bisa merubah orang, apalagi kita
manusia biasa.
Jika
anda mempunyai pilihan, mengapa tidak sebaiknya anda meluangkan waktu dan
berinvestasi dalam merekrut/memilih orang-orang yang tepat di perusahaan anda. CEO
pada perusahaan-perusahaan besar yang tergolong perusahaan Good to Great (silahkan
baca buku Good to Great, penulis: Jim Collins), mereka
menghabiskan sebagian waktunya untuk mengeloa HR.
Semoga
tulisan ini bisa menginspirasi anda untuk lebih bijaksana dalam menentukan
pilihan
Penulis: Ridho Hutomo
No comments:
Post a Comment